Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

“Ada Lalang Yang Tumbuh Di Sekitarmu” (Matius 13:24-43)

Renungan Hari Minggu Pekan Biasa XVI

Ada Lalang Yang Tumbuh Di Sekitarmu
Ilustrasi dari Facebook

      Saya termasuk penyuka film horror. Saya juga tidak tahu kenapa saya menyukainya. Teman saya pernah bertanya mengapa saya memilih untuk menonton film-film seperti itu? Padahal ada banyak film lain yang bisa ditonton. Sesekali saya memberikan alasan bahwasannya saya penasaran dengan wujud setan/iblis.

Orang seringkali bercerita tentang penampakan setan di tempat-tempat tertentu dan itu sudah cukup membuat saya penasaran. Untuk mengobati keingintahuan itulah, maka saya menonton film horor. Wujud seperti Kuntilanak, Pocong, Genderuwo dan berbagai jenis setan lainnya dapat saya lihat melalui film-film horor yang saya tonton.

Bagian yang paling menegangkan ketika menonton film “horor” bukan pada penampilan fisik “si setan” itu. Bagi saya, saat yang paling ditunggu ketika menonton film horor adalah melihat bagaimana kekuatan “Kebaikan” berjuang untuk melawan kekuatan “Kejahatan” dan bagaimana kejahatan itu berusaha untuk meruntuhkan kekuatan kebaikan. Beberapa film menampilkan kekuatan kejahatan yang selalu kalah dibawah kekuatan kebaikan. Namun beberapa lainnya justru mempertontonkan kemenangan gilang gemilang iblis dan kerajaannya. Awalnya saya tidak menerima gambaran yang demikian.

Tetapi dalam perjalanan saya menyadari bahwa gambaran seperti itu mau memperlihatkan bahwa kekuatan kegelapan/kejahatan bukan lawan bisa dianggap remeh. Dibutuhkan bukan hanya strategi tetapi kekuatan yang hanya berasal dari Allah untuk bisa menaklukannya.
 
      Sebenarnya tidak usah menunggu film horor untuk memperlihatkan keberadaan iblis/kekuatan kejahatan. Iblis itu ada, meski tak terlihat. IBLIS ITU ADA DI SEKITARMU. Apa yang dilakukannya? Perhatikan baik-baik. Salah satu tujuan terbesar iblis hidup disekitarmu adalah supaya engkau tidak bertumbuh. Ia ingin kita seperti itu-itu saja dan bahkan bila perlu tidak dapat melakukan apa-apa.

Iblis membenci setiap usaha saya untuk menjadi orang baik. Ia tidak suka dengan orang-orang yang di dalam hatinya ada kebenaran. Ia juga tidak suka dengan orang-orang yang selalu memikirkan kebaikan. Ia akan mengacaukan pikiran orang-orang benar, supaya berpikir sepertinya. Dalam upaya untuk merebut kita dari kebenaran, iblis menggunakan strategi yang ciamik. Ia hadir dalam kemasan yang sangat menggiurkan. Ia tahu apa yang membuat saya bisa terjatuh.

Saya salah ketika memikirkan iblis harus berpakaian serba putih, dengan rambut yang tak terurus. Saya salah ketika membayangkan rumah bagi iblis adalah tempat-tempat yang gelap dan sepi. Iblis justru ia lebih banyak bermain dalam hal-hal yang membuat saya terpesona akan suatu hal. Seorang kawan saya berkata, iblis tidak akan hadir kepadamu melalui seorang perempuan yang bermuka jelek seperti kuntilanak atau suster ngesot.

Ia akan hadir dalam rupa perempuan yang sangat cantik. Ini sebuah strategi, sebab manusia tidak pernah menyukai sesuatu yang tampaknya buruk dan jelek. Iblis juga hidup disekitarmu bukan melalui orang-orang yang bermulut kasar dan pedas. Ia justru hidup melalui orang-orang yang pandai membuatkan puisi untukmu dan karena itu setelahnya engkau akan jatuh oleh keindahan kata-katanya. Iblis hidup bersamamu, bukan melalui cara yang sarkas dan kejam. Ia memilih bermain cantik. Ia berpura-pura baik.

Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu lalu pergi. Maka berkatalah hamba tuan ladang: “Tuan, bukankah benih baik yang tuan tabur di ladang tuan? Darimakakah lalang itu?” Jawab tuan itu: “Seorang musuh yang melakukannya” (Matius 13:25-28).

       Kita hidup di antara ilalang. Kita tidak mengundangnya untuk hidup disekitar kita. Tetapi kita memang adalah magnet yang sangat kuat bahkan bagi ilalang. Ilalang tumbuh dengan subur, bukan hanya untuk mendapatkan makanan dari lahan kita. Ia juga ingin sedikit demi sedikit menghentikan langkah hidupmu. Ilalang biasanya bertumbuh dengan sangat cepat dan banyak. Mereka ingin terlihat hebat dan istimewa. Itu hanyalah suatu strategi licik.

 Ilalang akan mengejekmu sebagai tumbuhkan yang tak punya kekuatan bahkan cenderung lemah. Jika engkau tidak punya kekuatan, engkau pasti akan mengamini setiap umpatan dan perkataan ilalang. Namun jangan takut, ilalang hanya ingin mencobaimu. Ia tidak punya kekuatan lebih untuk menghentikan langkahmu untuk bertumbuh dan berbuah.

Meski sulit sekalipun, engkau harus tetap memperjuangkan pertumbuhanmu. Ilalang muncul hanya untuk mengganggu dan menggoda. Ia tak bisa merampas kemauanmu untuk berakar, bertumbuh dan menghasilkan buah-buah kebaikan. Tuhan ingin agar kita menyadari bahwa ilalang (iblis) itu ada. Ia akan menganggu dan terus menggoda.

Namun tidak usah fokus pada keberadaan mereka. KERJAKAN APA YANG SEHARUSNYA KITA KERJAKAN. IBLIS TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MENGANGGU. ENGKAU HANYA BISA MENGHENTIKAN LANGKAHNYA “DENGAN BERBUAH” Jika engkau bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, itulah saat kekalahan iblis.

* P.Jeje, SMM.

Post a Comment

0 Comments