![]() |
| Ilustrasi dari Facebook |
Segelas Kopi
Kala itu, kau larungkan aroma kopi di dadaku
Barangkali isyarat cinta yang sengaja kau tawarkan
Katamu, kopi pahit kopiku manis
Aku pun hanya mengangguk kepala walau hatiku tak senang dengan kopi pahit
Katamu, kopimu sekali-kali tak melukaiku
Ia hanya menyentuhmu dengan sedikit rasa pahit
Kala itu juga hujan deras di luar rumahmu
Entah itu kopi atau senyummu yang begitu manis
Kini hanya kenangan
Kini engkau telah pergi
Entah ke mana aku tak tahu
Meninggalkan diriku sendiri
Yang terlanjur mencintaimu
Mengapa kau tawarkan aku untuk merasakan kopi pahit di rumahmu
Jika akhirnya rasa itu terluka
Kedatanganmu memang penyembuh luka
Tapi, kepergianmu lebih meninggalkan luka
Kenangan segelas kopi pahit di rumahmu
Hanya terkubur membisu dalam memori
Baca Juga: Ayah (Puisi-Puisi Lola Imbu)
*Unit Rafael, 25 Juli 2020.


0 Comments