![]() |
| Ilustrasi dari Google |
Ayah
Dalam aksara syairku
Namamu sulit ku bayang
Kasih sayang mu selalu ku rindukan
Engkau hadir selalu dalam derap langkah ku
Akan ku tulis dalam sebuah puisi
Puisi yang berisi tentang senyum bahagiamu
Ketika kurangkai kata yang pendek
Dalam tengahan lembar bergaris
Imajinasiku beku
Tapi kuterus berjuang hingga menjadi sebaris penuh
Ayah
Kisah perjuanganmu luar biasa
Sulit ku tanding meski ribuan orang yang mampu dan sukses
Namun kerja kerasmu prestasi nomor satu dalam hatiku
Engkau seperti mentari yang menghangatkan hidupku
Perjuanganmu penuh arti dalam hidupku
Ayah
Dengan muka kusam
Jari jemari dipenuhi perekat itam
Bahu ditumpangi belek tajam yang berat
Dengan suara lembut dan sopan kau bangun dalam interaksi
Akan ku belajar dari sikap mu bahwa setiap waktu itu penting
Ayah
Engkau begitu kuat dalam segala hal
Banyak ilmu yang engkau bagi
Banyak pengalaman yang mesti harus dicoba karena itu begitu berat yang patut ditiru
Setumpuk pasir pantai
Lautan tinta kurangkai kata
Namun tak kelar kurajut
Dari puisi hingga cerpen
Sesungguhnya kisahmu tak pernah lekas oleh waktu
Abadi
Baca Juga Cerpen: Jomblo Itu Bebas
Mimpi
Senyum tampak di balik tirai
Mata berkaca malu dengan tatapan manja
Di sulam cinta jadi rindu
Hai engkau yang elegan
Engkau rajut mimpi bertubi-tubi
Dalam imajinasi malam penuh berwarna
Dihiasi kedipan bintang yang kian terpancar memanja
Tak halu kau bersanding dalam dunia mimpi
Seolah nyatamu berada dalam istana
Di kelilingi dayang -dayang istana paduka
Senyum manja kau tepar
Dengan tegas ajungkan dada
Meski itu hanya optimis semata
Namun rasa itu ukir dalam hati yang dalam
Ehh mimpi!
Hanya sebatas kisah di awalku menuai hari yang baru
Tetasan embun yang manyapa
Tidurku yang lelap
*Lola Imbu, pencinta sastra.
Editor Riko Raden


2 Comments
Wahhh keren kaks 😍😍😍
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete