Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

CINTA ITU LUKA

Cinta Itu Luka


CINTA itu LUKA. Kata seorang sahabat. Mudah bagimu untuk memulainya, tetapi sulit mengahkirinya. Mudah bagimu untuk terpesona, tetapi mudah pula engkau terluka olehnya. Engkau harus tahu, CINTA punya takdir sendiri.

Engkau bisa bersamanya saat ini, tetapi suatu ketika angin selatan akan merebut dia dari genggamanmu tanpa meninggalkan kenangan sedikitpun. Engkau berteriak dan berlari mengejar, tetapi ia akan terus berlalu. Itulah takdir CINTA. ENGKAU TERLUKA KARENA CINTA. Tentu saja. Engkau belum siap untuk menerima kenyataan bahwa “CINTA hadir dalam hidupmu” seperti barisan puisi yang menyukakan hati. Tetapi “ia akan pamit” tanpa sebuah kata “selamat tinggal”.

CINTA akan membawa engkau pada sebuah perjalanan panjang untuk mencintai dalam luka. Engkau mau berlari darinya? Sebaiknya jangan. Engkau hanya perlu mencari cara untuk mengobati dan menikmati setiap luka yang disebabkan oleh cinta. Jika engkau tak pernah terluka dalam mencinta, engkau tak akan pernah tahu bagaimana membuatnya tetap bertahan.
Baca Juga:Kalaulah Memang Sudah Tak Cinta

CINTA itu LUKA. Engkau harus siap menyambut LUKA sebagaimana engkau siap menyambut kehadiran CINTA. Jika engkau berkata, aku tak punya obat untuk menyembuhkan luka yang disebabkan oleh cinta, engkau berbohong. Karena sejatinya, ketika engkau jatuh cinta, engkau juga telah siap dengan obat yang dapat menyembuhkan luka yang disebabkan oleh cinta. Supaya apa? Supaya engkau tidak berhenti mencintai hanya karena kepergian seorang yang pernah mampir di hatimu.

Ketika engkau jatuh cinta, engkau perlu menyiapkan obat untuk menyembuhkan luka yang timbul karena cinta. Supaya ketika kisahmu berakhir, hidupmu tidak turut berakhir bersamanya. Ketika mulai membangun cinta, engkau harus menyiapkan “sapu tangan” untuk menghapus air mata yang jatuh karena perihnya luka yang disebabkan oleh cinta.

Cinta akan membuatmu luka (cepat atau lambat). Mungkin bukan dengan meninggalkanmu, tetapi bahkan pada saat ia tidak kemana-mana. Tetapi yakinlah, cinta itu jugalah yang akan menyembuhkanmu.

* P. Jeje, SMM

Post a Comment

0 Comments